Laman

Kabupaten Ende

danau kelimutu
Kabupaten Ende yang berada di tengah Pulau Flores, dengan ibukota kabupaten adalah Kota Ende. Kabupaten Ende memiliki letak yang cukup strategis yaitu tepat di persimpangan jalan negara yang menghubungkan Ibukota kabupaten di bagian timur Pulau Flores (Maumere dan Larantuka) dan bagian barat Pulau Flores (Bajawa dan Ruteng). Dengan demikian dari segi transportasi darat, Kabupaten Ende berperan sebagai kota penghubung. Untuk mencapai Kabupaten Ende dari luar Pulau Flores dapat melalui udara yang dilayani oleh Pelabuhan Udara Haji Hasan Aroeboesman dan melalui laut yang dilayani oleh pelabuhan Ende yang dapat disinggahi oleh kapal-kapal relatif besar.

Dalam status sebagai Ibukota Kabupaten, Kota Ende memiliki fungsi ganda antara lain sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat perdagangan, singkatnya sebagai pusat pelayanan dibidang sosial, ekonomi, budaya dan pertahanan keamanan. Permasalahan yang sering timbul adalah  masalah penyediaan prasarana dan sarana yang belum memadai serta sumber daya manusia yang belum memadai. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang terintegrasi.
Wilayah Administrasi
Wilayah Kabupaten Ende terletak di bagian tengah Pulau Flores dengan batas-batas sebagai berikut :
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Flores pada 122° 50′ 41” BT dan 8° 54′ 17” LS di Nangaboa atau 122° BT dan 8° 54′ 27” LS di Ngalu Ijukate (Natural Border).
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Sawu pada 121°24′ 27” BT dan 8° 54′ 17” LS di Nangaboa atau 122° BT dan 8° 54′ 27” LS di Ngalu Ijukate (Natural Border).
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sikka dari pantai Utara 121° 02′ BT dan 8° 26′ 04” LS di Nangambawe ke arah tengah pada 121° 55′ 44” BT dan 8°43′ 44” LS di Hangamanuria ke arah selatan pada 122° BT dan 8° 54′ 27” LS di Ngalu Ijukate (Artificial Border).
  • Sebelah Barat berbatasan dengan kabupaten Ngada dari pantai Utara pada 121° 50′ 41” dan 8°26′ 04” LS di Nanganiohiba ke arah tengah utara pada 121° 26′ 04” BT dan 8° 04′ 17”di LS di Wuse ke arah tengah selatan pada 121° 24′ BT dan 8° 42′ 30” di LS di Sanggawangarowa menyusur kali Nangamboa ke arah pantai selatan pada 121° 24′ 27” BT dan 8° 54′ 27” LS di Nangamboa (Artificial Border).
Wilayah Kabupaten Ende mempunyai luas sebesar 2.046,60 km², yang terdiri dari 20 kecamatan, 165 desa dan 20 kelurahan.  20 kecamatan di Kabupaten Ende, yaitu :
1. Kecamatan Nangapanda
2. Kecamatan Pulau Ende
3. Kecamatan Maukaro
4. Kecamatan Wewaria
5. Kecamatan Detusoko
6. Kecamatan Wolojita
7. Kecamatan Wolowaru
8. Kecamatan Kelimutu
9. Kecamatan Maurole
10. Kecamatan Detukeli
11. Kecamatan Kota Baru
12. Kecamatan Lio Timur
13. Kecamatan Ende
14. Kecamatan Ende Selatan
15. Kecamatan Ndona
16. Kecamatan Ndona Timur
17. Kecamatan Ndori
18. Kecamatan Ende Timur
19. Kecamatan Ende Tengah
20. Kecamatan Ndona Timur
Wilayah Kabupaten Ende dari luasnya sebesar 204.660 ha, yang dapat dibudidayakan untuk pertanian seluas 55.932 ha (27,32%) dengan perincian 24,05% berupa lahan-lahan kering dan 3,27% berupa lahan basah.
Kondisi Fisik Dasar
moni kelimutu
Moni Kelimutu
Pembagian wilayah menurut ketinggian dari permukaan laut terdiri atas 79.4 % dengan ketinggian lebih kecil dari 500 meter. Dibagian wilayah Selatan daerah ini terletak pada jalur dalam deretan gunung api, diantaranya Gunung Api Iya dengan ketinggian 637 meter dan letusan terakhir tahun 1969, Gunung Mutubusa dengan ketinggian 1690 meter dan letusan terakhir tahun 1938. Pembagian wilayah menurut kemiringan tanah terdiri dari :
  • 3,02 % dari luas wilayah dengan kemiringan 0 – 3%
  • 5,85 % dari luas wilayah dengan kemiringan 3 – 12 %
  • 19,59 % dari luas wilayah dengan kemiringan 12 – 40 %
  • 71,42 % dari luas wilayah dengan kemiringan 40 %
Pembagian wilayah menurut tekstur tanah terdiri atas tekstur tanah sedang (22,99%), tekstur tanah kasar (57,11 %), tekstur tanah halus (3,70 %), dan tidak dikatagorikan (16,90 %).
Pembagian wilayah menurut kedalaman tanah efektif terdiri dari :
- 52.96 % kedalaman tanah efektif 0 – 30 cm;
- 11.32 % kedalaman tanah efektif 30 – 60 cm;
- 30.22 % kedalaman tanah efektif 60 – 90 cm;
Curah hujan dan banyaknya hujan lebih besar pada bulan-bulan Nopember – April. Wilayah-wilayah yang yang mendapat hari hujan dengan jumlah curah hujan pertahun 2.171 mm dan jumlah hari hujan terbanyak yaitu 129 hari pada tahun 2001.
Perubahan suhu harian tidak terlalu menonjol antara musim panas dan musim dingin, rata-rata amplitudo suhu harian 600 C dengan suhu siang hari 33.500 C dan malam hari 230C. Hal ini menunjukkan perbedaan suhu siang dan malam tidak terlalu besar. Kelembaban rata-rata adalah 85 %, dengan arah/kecepatan angin tertinggi yaitu 2 meter/detik arah tenggara.
Berdasarkan topografi dan morfologinya Kabupaten Ende mempunyai bentuk permukaan tanah yang relatif bergelombang (rolling), hal ini dapat terlihat dari kondisi yang ada yaitu :
  • Bagian Utara merupakan tanah datar yang menyatu dari Pantai Barat Ende ke arah Paupanda dan daerah perbukitan sekitar Gunung Meja dan Gunung Ia.
  • Bagian barat merupakan tanah bukit yang terjal sampai ke pinggir (pantai) kecuali sekitar Kota Ende.
  • Pada bagian timur merupakan tanah yang landai membentang sampai ke Sungai Wolowona.
Jenis tanah di Kabupaten Ende adalah tanah – tanah mediteran selain jenis tanah latosol. Juga dijumpai jenis tanah seperti alluvial, regosol, grumosol, andosol dan lain sebagainya.
Sumber daya air di Kabupaten Ende terbagi atas 3 (tiga) buah yakni ; mata air, sungai, air tanah dan air hujan. Mata air yang mempunyai debit besar adalah mata air Wolowona yaitu mencapai 200 lt/dt yang terdapat di Kecamatan Ndona / Desa Onelako; mata air Aekemele dengan debit 40 lt/dt ; mata air Wolowana dengan debit 37,5 lt/dt di Kecamatan Ende Selatan; mata air Moni dengan debit 35 lt/dt; mata air Aeuri dan Aewenanda dengan debit 4 lt/dt semuanya di Kecamatan Ende Selatan. Dan masih ada mata air lainnya yang tersebar pada beberapa kecamatan.
Kabupaten Ende juga terdapat sarana jaringan irigasi sebagai penunjang pengelolaan lahan-lahan sawah, seperti inventarisasi jaringan irigasi teknis, semi teknis dan sederhana maupun inventarisasi irigasi untuk lahan sawah tadah hujan.
Flora dan Fauna
a. Flora
Vegetasi tanah memperlihatkan hampir sebagian wilayah Kabupaten Ende permukaan tanahnya gundul dan kritis sehingga luas hutan hanyalah 34,49% atau 15,52%. Luas tanah gundul/kritis sekitar 70.274 hektar, yang secara sporadis hampir terdapat di seluruh wilayah ini. Sedangkan untuk jenis meliputi berbagai jenis tanaman pangan seperti padi-padian, holtikultura, dan komoditi perdagangan seperti kelapa, kemiri, asam, kayu manis, pinang, gewang, palem, bambu hutan, enau, cemara gunung (Casuarin SP) umbi-umbian, rotan disamping itu ada pula tanaman anggrek paku-pakuan dan tumbuhan obat tradisional yang relatif diketahui nama daerahnya.
b. Fauna
Jenis fauna yang terdapat di daerah ini antara lain terdiri dari : binatang liar dan berbagai ternak besar/kecil yang meliputi rusa, babi hutan, buaya, biawak, jenis-jenis ulat, landak, monyet, kucing hutan, kadal dan jenis satwa, lumba-lumba serta hiu.
Jenis satwa unggas meliputi burung beo, kakatua, nuri kecil/perkici, srigunting, perkutut, tekukur, elang, alap-alap, kepodang, koka, nuri bodoh, jenis-jenis blibis/pelikan dan ikan-ikan hias.
Jenis ternak besar/kecil seperti sapi, kerbau, kuda,kambing, domba, babi dan lain-lain.

1 komentar:

mars_3v3nT'z mengatakan...

permisi om, numpang copas infonya tentang kota ende ya..makasih :D